Jejak Tulisan

Gunung Bromo, Hujan Abu di Bulan Maret


Gunung_Bromo

Siapa tak kenal Gununng Bromo? Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja BRAHMA adalah sebuah gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan air laut, dan berada di empat wilayah, yakni  Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Gunung_Bromo

Gunung Bromo termasuk ke dalan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung ini masih aktif dan mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat). Itu sebabnya Gunung Bromo menjadi salah satu objek yang menarik dan wajib di kunjungi.

Gunung_Bromo

Kali ini saya bercerita tentang Gunung Bromo yang pernah saya kunjungi. Entah beberapa kali saya mengunjungi tempat ini, yang jelas saya tidak pernah bosan mengunjungi tempat ini meskipun berkali-kali menginjakkan kaki di alam yang mempesona ini. Sungguh indah ciptaan Tuhan dan bersyukur masih diberi kesehatan dan kesempatan mengunjungi Gunung Bromo yang mempesona.

Gunung_Bromo

Terakhir kali mengunjungi tempat ini, saya disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa dan tak biasanya. Karena sebelum mengunjungi tempat ini saya beserta rombongan tak mengecek dulu bagaimana status  Bromo kala itu. Perjalanan kami menuju Gunung ini melewati jalur Senduru - Ranu Pane – Bromo, ketika melewati lautan pasir kami disambut dengan beberapa jalan yang becek (mungkin karena waktu itu musim hujan), awan yang gelap (bukan mendung), dan siraman hujan abu yang keluar langsung dari kawah Gunung Bromo.

Gunung_Bromo

Berdasarkan pos pantau PVMBG dan masyarakat setempat kala itu, telah tercatat sekitar 28 kali letusan dengan hujan abu yang mengguyur kawasan tersebut. Meskipun kala itu Gunung Bromo tercatat di level II (waspada), namun gunung tersebut masih aman di kunjungi dengan larangan tidak boleh mendekat ke kawah hingga radius 1 km. Terdapat empat status keaktifan gunung, yaitu level I normal, level II waspada, level III siaga, dan level IV awas, pada level IV inilah kegiatan evakuasi dilakukan.

Gunung_Bromo

Awalnya kami berfikir hal ini bakalan bahaya, namun ternyata dari pengakuan warga sekitar hal ini sudah biasa terjadi dan merupakan hal yang lumrah. Mereka masih melakukan aktifitas seperti biasanya, seperti transportasi kuda maupun berjualan. Wisatawan yang mengunjungi tempat itu juga masih lumayan ramai, meskipun harus memakai kacamata dan masker, karena ketika mata kita terkena abu vulkanik tersebut otomatis mata kita terasa perih ataupun panas begitupun ketika menghirupnya. Para pengunjung juga memanfaatkan kejadian langka ini untuk berfoto diantara kabut yang tebal.

Gunung_Bromo

Karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk menaiki gunung ini, maka kami memutuskan untuk berwisata ke bukit teletubies dan mengambil dokumentasi keadaan alam yang dipenuhi abu vulkanik dipesisir pantai berisik. Menurut saya, pemandangan seperti ini sangat jarang terjadi, hhe...

Gunung_Bromo

Ketika kami telah sampai dengan pemandangan seperti ini, kami menyempatkan diri untuk membasuh muka di musholla yang berada dikawasan tersebut. Namun, sebelumnya warga sekitar telah memperingatkan kami bahwa air yang keluar pasti mengandung abu, meskipun dipenginapan maupun rumah-rumah warga. Dan betul sekali, ketika kami memutar kran yang keluar adalah air bercampur dengan abu. Air bersih pun sudah tidak ada.

Gunung_Bromo

Meskipun dengan adanya kejadian alam yang seperti ini, kami tidak kecewa. Ini adalah nikmat Sang Pencipta dapat menyaksikan secara langsung fenomena alam yang seperti ini. Namun, kami sarankan jika kalian ingin mengunjungi tempat wisata gunung, laut, maupun wisata alam lainnya, sebaiknya cari tau terlebih dahulu kondisi dan cuaca disana. Selain untuk meminimalisir kejadian yang akan terjadi diluar ekspetasi kita, hal ini juga berguna sebagai pertimbangan untuk melanjutkan perjalanan untuk menuju ketempat tujuan. Karena terkadang sifat alam yang berubah-ubah dan untuk menambah atau mengurangi perlengapakan kita yang akan kita sesuaikan dengan kondisi tempat tujuan kita.

Gunung_Bromo

Gunung_Bromo

Gunung_Bromo



2 Komentar untuk "Gunung Bromo, Hujan Abu di Bulan Maret"

  1. Waaah, jadi kangen suasana pegunungan lagi ngelihat dan baca yang begini. Terakhir berada di suasana gunung itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kangen, samperin dong 😝Eh... Tengkyu BW nya 🙆

      Hapus

Silahkan berkomentar dengan sopan. Komentar berisi link aktif, promosi dan spam akan terhapus secara otomatis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel