Jejak Tulisan

B29, Bukit di Atas Awan

b29
26 Januari 2015 (kiri: Bagus, Neni, Dana, Fitri, Gasepta, Ines, Novi, Rico, Novia Hastin, dan Ega)


Jangan ngaku orang Lumajang kalau belum pernah ke tempat ini. Ini kisah kami bersebelas tapi bukan kesebelasan. Perkenalkan nama saya Novi, dan kesepuluh teman saya bernama Titis, Gasepta, Ribut, Ega, Ines, Fitri, Dana, Bagus, Neni,dan Novia Hastin. kisah perjalanan kami ke B29. B29 adalah singkatan dari bukit 2900mdpl. Tepatnya di Desa Argosari, kecamatan senduro, kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Di sinilah awal cerita dimulai.

Pertama kali saya mengunjungi tempat ini adalah di tahun 2015, tepatnya dibulan Februari. Akses yang ditempuh dulunya tak semudah seperti sekarang ini, dimana sepeda motorpun bisa naik. Berawal dari viralnya tempat ini yang disebut sebagai bukit diatas awan, namun tidak banyak orang yang berkunjung kesini karena jika ingin menikmati keindahan tersebut mereka harus melewati jalan yang lumayan membutuhkan perjuangan.
b29
Jalan menuju Puncak B29 
Berbeda dengan sekarang, sekarang ini ketika kalian ingin menikmati pemandangan diatas awan, kalian bisa naik kendaraan pribadi, karena jalanan sudah beraspal dan sebagian berpaving block. Namun, ketika saya berkunjung di tahun 2015, jalanan masih rata tanah dengan kemiringan 10 hingga 40 derajat serta bebrapa tikungan tajam khas pegunungan, tak ketinggalan pula berbagai macam tanjakan yang bikin hati dag dig dug merinding ketika melewatinya. 

b29
Jalanan Terjal dan berkabut

Dikanan kiri jalan yang kita lewati adalah ladang sayur milik warga suku tengger. Bahkan terkadang kita melewati jalan yang tak beraspal dengan kemiringan yang cukup tajam dengan kanan kiri jurang yang dalam. Ketika melewati jalanan seperti ini, kami mulai berfikir, dengan ladang yang mmempunyai kemiringan seperti  itu, lantas bagaimana para warga suku tengger menanam sayuran tersebut? Ternyata dengan melintas dan meneliti dikanan kiri ketika kami melewati jalan ini adalah para petani menanam tanamannya dari atas ke bawah. Didalam perjalanan lelah kami terbayarkan dengan pemandangan perbukitan yang hijau, sejuknya udara dan suara burung-burung yang sedang melantunkan nyanyiannya. Jalan yang kami lewati cukup sempit kala itu, terkadang kami harus menepi diladang para petani saat kendaraan para ojek melintas. Kami saling membantu satu dengan yang lainnya ketika mendaki ke tempat ini.

b29
Ulurkan tangan sesama teman

Terdapat pos jaga sebelum mencapai puncak B29, begitu sampai di pos kami satu persatu memarkirkan sepeda motor disebuah rumah warga yang memang sudah menjadi tempat parkir para pengunjung wisata ini. Tidak sampai disini, setelah kami memarkirkan kendaraan kami, kami harus berjalan mendaki sekitar 1km untuk sampai di puncak yang kami tuju. 
b29
Pos dan tempat penitipan sepeda motor
Sesampai dipuncak, hari mulai petang, dengan sesegera mungkin kami mendirikan tenda yang kami bawa dari bawah. Setelah itu, tak lupa kami mengambil momen yang sangat indah ketika matahari mulai meninggalkan cahayanya. Itulah momen yang ditunggu tunggu ketika berada diketinggian. Menikmati sunset ataupun sunrise menjadi suatu kewajiban.

b29
Menikmati keindahan Sunset
Lelah kami mendirikan tenda dan berfoto, kamipun membuka bekal yang kami bawa. Kamipun makan seadanya untuk sekedar mengisi kekosongan perut yang mulai lapar, disinilah kebersamaan itu terasa sangat indah. Semkain larut semakin menggigil, itu lah yang kami alami. Semalam serasa sebulan, yah.... kami menunggu hangatnya mentari pagi kala itu.
Dinner seadanya
Tepat pukul 04.30, satu persatu dari kami memberanikan menembus dinginnya pagi waktu itu, kami menunggu matahari terbit dengan gembiranya. Namun alam berkehendak lain, yang pertama kami dapatkan adalah lautan awan yang berada dibawah kami, sungguh menakjubkan.  Benar adanya sebutan wisata ini “Surga Diatas Awan”. Beberapa menit berlalu, awan pun mulai menghilang dari penglihatan. Namun sungguh mengejutkan, lagi lagi kami dimanjakan dengan pemandangan gunung bromo yang mengeluarkan asapnya. Disisi Timur terlihat gunung Lemongan, Raung dan Argopuro, sementara disisi selatan tampak gunung Semeru, dan Gunung Arjuno dan Welirang disisi utaranya.

b29b29
b29
Pemandangan di pagi hari
Menit jam terus berjalan, sinar mentari mulai menjunjung tinggi dengan semua kehangatannya. Sekitar pukul 07.00 kami kembali ke tenda untuk melanjutkan kegiatan masing-masing, ada yang masih berfoto ria, memasak, bahkan ada yang melanjukan tidurnya. Pukul jam 09.00 kami pun bergegas membongkar tenda bersiap-siap untuk pulang. Inilah pertama kali saya menikmati keindahan di atas awan.

2 Komentar untuk "B29, Bukit di Atas Awan"

  1. Balasan
    1. Hallo innes gattes... Tak ada niatan lagi kah berkunjung ke lain tempat bersama 😆

      Hapus

Silahkan berkomentar dengan sopan. Komentar berisi link aktif, promosi dan spam akan terhapus secara otomatis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel